Fakultas Darul Ulum, yang sebelumnya dikenal dengan nama"مدرسة دار العلوم" , didirikan oleh Ali Basya Mubarak (yang pada saat itu menjabat sebagai gubernur Kairo, Mesir) pada tahun 1872, dan disokong oleh salah seorang ulama reformis, yaitu syekh Muhammad Abduh yang ikut sebagai tim pendiri Darul Ulum. Dalam catatan sejarah pendidikan Mesir, Darul Ulum ketika itu merupakan salah satu pusat kajian ilmu-ilmu Islam swasta selain jami’ al-Azhar dan madrasah Alsun. Kemudian pada tahun 1946, Darul Ulum digabungkan ke dalam salah satu fakultas Universitas Kairo oleh pemerintah Mesir. Dan pada tahun inilah Universitas Kairo memiliki fakultas agama untuk mengembangkan bahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman. Motto yang ditawarkan oleh Darul Ulum sebagai asas pendidikan adalah ”al-Jam’u Baina at-Turats wa al-Mu’asharah”, yang bermaksud ”kombinasi antara ilmu turats (klasik) dan ilmu Kontemporer”.
Dalam catatan sejarah intelektual Islam, Darul Ulum telah melahirkan beberapa orang alumni yang kemudian mengukir nama menjadi ulama besar, di antaranya: Hasan al-Banna, Sayyid Quthb, Thantawi Jauhari, syekh Abu Zuhra, Ali Abdul Wahid Wafi, Muhammad Dhiya’uddin ar-Rays, dan Ahmad Syauqi, sedangkan dari kalangan ilmuan akademik: Prof. Mahmud Qosim, Prof. Ahmad Syalabi, Prof. Abd. Shabur Syahin, Prof. as-Sayyed al-Jalayand, Prof. Hasan Syafi’i, Prof.Abdullah Syarqawi, Prof.Ahmad Baltaji, Prof. Abdullah Syahatah, Prof. Nabiel Ghanaim, Prof. Ahmad Haikal, dan pemikir Islam kontemporer yang tidak asing lagi yaitu: DR. Muhammad Imarah, di samping itu beberapa pakar bahasa dan penyair ulung Mesir, yaitu:Prof. Ibrahim Anis, Prof. Ali al-Jarim. Prof. Mohd Abu al-Anwar, Prof. Tammam Hasan, dan Faruq Syusyah.
MISI
Misi utama pendirian Dar’ami Publishing adalah untuk menyebarkan nilai-nilai Islam dari sumber asalnya, yaitu Al-Quran dan Sunnah kepada para pembaca. Sehinga buku-buku yang diterbitkan menjadi pedoman hidup, baik dari segi politik, ekonomi, pendidikan, budaya dll. Dan pada akhirnya Islam dijadikan sebagai ad-Din (Way of life).
M0TTO
Nilai kejujuran sangat penting dalam segala hal, atas dasar ini, nilai kejujuran diprioritaskan dalam Dar’ami Publishing. Di samping itu ditekankan juga nilai kebersamaan dalam menjalin hubungan erat antara penerbit dan toko buku.
WAWASAN
Di Indonesia, dikenal adanya keragaman arus pemikiran, seperti Islam fundamental, radikal, liberal, dan moderat. Dar’ami memilih haluan yang terakhir, yaitu melalui pendekatan moderat atau wasathiyah, dalam bahasa Arabnya dikenal: ”La Ifrath wa La Tafrith” , atau ”La Ghuluwwa wa La Taqshir”, yaitu tidak berlebihan dan tidak lalai, tidak keras dan tidak lembut.
Dengan demikian pendekatan wawasan yang akan digunakan oleh Dar’ami untuk menerjemahkan nilai-nilai ajaran Islam dengan jalan moderat, tidak radikal dan tidak liberal.
0 komentar:
Post a Comment