Thursday, June 7, 2012

NO SYI'AHISASI لا تشييع

NO SYI'AHISASI 
 لا تشييع 
(Renungan Masa Depan Umat Islam)
DR. Kamaluddin Nurdin Marjuni
Head Programme of Da'wah and Islamic Management
Islamic Science University of Malaysia
"PERSETERUAN POLITIK -SYI'AH VS SYI'AH & TANGGAPAN SUNNI-"
Universitas Sains Islam Malaysia, 2009. ISBN: 978-983-2950-93-b.
     Satu lagi isu yang sangat sensitif dan krusial dalam Islam adalah perbedaan prinsip-prinsip antara sunnah dan syi’ah yang terjadi sejak berabad-abad silam. Isu ini sebenarnya isu klasik, namun tidak pernah berakhir sampai saat ini, sehingga menjadi sebuah teka-teki. Selain bertentangan secara politik, sunnah dan syiah juga kemudian bertentangan secara teologis yang merupakan jurang pemisah antar agama.
    Perlu diketahui bahwa aliran-aliran syi’ah saling berbeda pandangan dalam perincian ideologi, namun kesemuanya bersepakat bahwa Imam Ali r.a. adalah orang yang paling berhak menjadi pemimpin negara setelah wafatnya Nabi Muhammad saw. Aliran Zaidiyah, Imamiyah dan Isma’iliyah merupakan tiga aliran syi’ah yang paling menonjol, paling besar, dan paling banyak memiliki pengikut dibandingkan dengan aliran-aliran syi’ah yang lainnya. Akan tetapi ketiga golongan syi’ah yang terbesar ini saling menyalahkan, menyesatkan bahkan mengkafirkan antara satu aliran dengan aliran yang lain, yang disebabkan oleh perbedaan pandangan dalam aqidah, terutama lagi perbedaan pandangan dalam permasalahan politik. Dan di antara semua aliran syi’ah, maka syi’ah Isma’iliyah merupakan aliran yang paling banyak dikecam dan dikeritik oleh umat Islam dari berbagai aliran pemikiran, baik dari golongan Ahlu Sunnah mahupun dari golongan Syi’ah lain, sebab aqidah mereka keluar daripada aqidah Islam. Dalam hal ini, Syi’ah Zaidiyah secara terang-terangan mengatakan bahwa Syi’ah Isma’iliyah dari sisi luar menampakkan keislaman, tapi pada hakikatnya dalam hati mereka menyembunyikan kekufuran yang nyata, bahkan mereka dianggap tidak menganut syariat agama apapun.
     Buku ini membahas tentang pergolakan antara syi’ah Zaidiyah dengan syi’ah Isma’iliyah Bathiniyah di samping syi'ah Imamiyah  dari berbagai sisi pemikiran, yaitu: Aqidah, Falsafah, dan Politik.

موقف الزيدية وأهل السنة من العقيدة الإسماعيلية وفلسفتهادار الكتب االعلمية،  بيروت - لبنان، 2009م
ISBN: 9782745162557
Polemik Akidah Filsafat 
"Syi'ah vs Syi'ah & Kritikan  Sunni"

Buku tersebut dalam koleksi Harvard University Libraries

          http://hollis.harvard.edu/?q=author%3A%22kamal+al-din+nur+al-din%22

          Keistimewaan buku ini adalah membahas mengenai pemikiran kebatinan dari perspektif syi’ah yang tergolong sebagai salah satu ideologi pemikiran yang paling berbahaya, yang dapat mengancam keutuhan agama islam dari semenjak zaman dahulu sampai sekarang, sebab pemikiran kebatinan ini tidak mempunyai dasar ataupun akar agama. Juga melalui pembahasan dalam buku ini kita dapat mengetahui mengenai kedekatan aliran syi’ah Zaidiyah dengan pemikiran Ahlu Sunnah dan Mu’tazilah pada beberapa permasalahan agama, baik dari segi aqidah, falsafah dan politik. di samping itu buku ini memberikan gambaran sejauh mana perselisihan aliran-aliran syi'ah dalam permasalahan agama. 

     Sebagai renungan dan analisa selama mengkaji aqidah Syi'ah & Sunnah, dapat disimpulkan bahwa:

- Tidak semua pandangan Sunnah benar dan tepat.
- Tidak semua pandangan Syi'ah salah dan keliru.




Namun:
-  Kebenaran Sunnah lebih banyak daripada kesalahan.
- Kekeliruan Syi'ah lebih banyak daripada kebenaran, bahkan unsur kesesatan terdapat dalam sebahagian ajaran syi'ah Imamiah Itsna 'Asyariah.Adapun ajaran syi'ah Isma'iliah, semua golongan teologi Islam dari Ahli Sunnah bahkan dari kalangan syi'ah sendiri (Imamiah dan Zaidiah) menilai bahwa golongan tersebut dalam kategori "kafir". Adapun syi'ah Zaidiah, golongan ini dekat kepada Ahlu Sunnah wal Jama'ah.


Tapi:
- Kebenaran yang hakiki di tangan Allah semata.
- Manusia hanya berusaha mencari sebuah kebenaran. 

Usulan Dan Cadangan:
     Sebagai usulan dan cadangan demi melahirkan kedamaian dan persatuan Islam,  maka sebaiknya mengikut langkah-langkah berikut:

1) Syi'ah & Sunnah sama-sama memiliki kebenaran dan kesalahan (khilaf), oleh karena itu, sebaiknya masing-masing golongan memelihara kebenaran yang dimiliki dan membuang kesalahan sikap yang ada khususnya hal-hal yang bernuansa TAKFIR, atau sekurang-kurangnya jangan saling menjajah dan mempengaruhi golongan lain, yang Islamnya Sunni biarkanlah mejadi muslim Sunni sepanjang hayat, begitupun sebaliknya yang sudah Syi'ah silahkan amalkan ideologi yang diyakini.

2) Masalah umat Islam saat ini adalah isu murtad, atau sekurang-kurangnya  keterbelakangan dunia Islam dari berbagai aspek kehidupan, politik, ekonomi, sains dan teknologi, inilah tantangan dan cabaran utama, sehinggga wajib menjadi perhatian bagi Syi'ah & Sunnah. Bukan justru mengulang sejarah hitam masa lampau seperti perang "JAMAL" DAN "SHIFFIN" (sebuah wilayah di antara Kufah dan Syam). Di tempat itulah terjadi pertempuran antara pendukung Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan, tidak perlu mengulang sejarah ini khusunya di negara-negara Islam di Asean. Biarkanlah ia menjadi sejarah masa lalu, dan kita cipta sendiri sejarah baru Islam dengan kemajuan sains dan teknologi. 
        Dengan demikian dapat dikatakan, Bahwa perang Jamal sebenarnya memberikan kesan dan pengaruh besar terhadap perpecahan umat Islam dikemudian hari, sebab perang inilah yang membawa kepada peperangan-peperangan lain, yaitu perang Shiffin, Nahrawan, Karbala dll, dengan kata lain sekiranya tidak ada perang Jamal, maka tidak akan terjadi perpecahan Islam kepada Islam Sunni dan Islam Syi’ah. 

Harapan:
No syi'ahisasi dikalangan masyarakat Sunnah.

Wallahu A'lam
Sila baca lebih lanjut artikel di bawah:
NETRALISASI HUBUNGAN SUNNAH  & SYI’AH
نشأة الفرق وتفرقهادار الكتب االعلمية،  بيروت - لبنان، 2011م
ISBN: 9782745172464
Perpecahan Teologi Islam

Buku tersebut dalam koleksi Pennsylvania University Libararies
http://dla.library.upenn.edu/dla/newbooks/record.html?id=NEWBOOKS_5425582&rotation=0&detail=detailed

0 komentar:

Post a Comment